Selasa, 04 Agustus 2015

Pengalaman Liburan
 

Hari semakin dekat dan seakan-akan semuanya akan berakhir. Barang sudah dikemas, jadwal sudahlah pasti, teman sudahlah berdiri menunggu di atas terik sinar matahari. Liburan tiba saat buku ini kututup dan pena pun akan kusimpan dan semuanya bergegas menantikan waktu, jam, menit, dan detik keberangkatan libur panjang bulan Ramadhan.
Beberapa pemikiran saat orang-orang liburan adalah Refreshing atau menenangkan diri dengan mendengar suara ombak pantai, melihat pemandangan alam, berkunjung ketaman kota, melihat bangunan modern, berbelanja, ataupun hanya sekedar menikmati jalan raya dengan roda dua ataupun roda empat. Semuanya bertujuan untuk mengembalikan gairah hidup setelah menikmati banyak kepenatan dalam kegiatan sehari-harinya, contohnya Bekerja, Kuliah, Sekolah, atau mengisi aktivitas yang bermanfaat yang terkadang pula mendatangkan kejenuhan tersendiri.
Liburan ini adalah saat saya merasa harus berusaha dan bekerja. Salah satu prinsip yang saya tekankan pada diri saya sendiri “Bekerja keras di usia muda, Menikmati hidup di usia tua dengan segudang pengalaman hidup nan bermanfaat” mungkin kalimat ini bagiku hanya kata-kata kosong belaka karena saya bukan seorang puitisi yang begitu kreatif dan di akui keberadaanya. Aku adalah seorang puitis, seorang puitisi hidup dengan segudang keringat.
Enterpreneurship, caturwulan II BogorEduCARE, berbagi dan mengkaji penglaman sendiri yang menjadi kebiasaan sehari-hari bahkan melekat dalam pikiran pribadi. Beberapa nama yang saya ketahui sekaligus menjadikan motivasi bagi saya pribadi, yaitu BOB SADINO dengan karangan GOBLOKnya yang begitu membuat emosi berjualan saya menjadi terpancing dan terpaksa harus aku keluarkan. Saya tidak membaca buku beliau namun aku hanya mendengar dari teman saya saat dia bercerita. Cara dia bercerita menggambarkan kesuksesan BOB SADINO, lalu apa hubungannya dengan Pengalaman Liburan?.
Untuk berbisnis kita harus menanamkan modal, bertemu dengan pelanggan, memutarbalikan modal dan keuntungan dan banyak hal-hal yang dapat dikerjakan didalamnya. Hal yang paling mahal dan sangat begitu berharga dalam menjalin hubungan berbisnis adalah Kepercayaan.  Prioritas utama saat membangun kerjasama, dan inilah yang saya rasakan dan merasa senang sekaligus menanggung  rasa tanggung jawab atas pekerjaan ini.

Saat pertama saya mendapatkan kepercayaan ini, saya mendapati rintangan yang diberikan kepada saya, entah itu mengetes kejujuran, kerja keras, atau mengetes emosi. Namun itulah yang saya rasakan, perasaan menyesal saat rekan kerja mengkhianati perjanjian itu terasa berat dan menjadikan beban yang tidak bisa saya hindari. Mungkin saat pertama rekan kerja saya memberikan harga dan barang-barang yang memenuhi standar jual dan kulaitas. Akan tetapi rekan kerja saya tidak selamanya konsisten dalam hubungan kerja ini, dan secara garis besar memang dia adalah pemegang modal terbesar. Namun dikemudian hari saya memesan barang tersebut denganmengirimkan lewat jalur pemesanan jasa. Sebelum bertransaksi sudah terjalin perjanjian satu sama lain, dia percaya saya dan saya pun memberikan kepercayaan terhadap partner bisnis saya… Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar